Sistem pengapian bertujuan untuk mengahasilkan arus listrik bertegangan tinggi untuk kebutuhan pembakaran campuran bahan bakar dalam udara dalam ruangan bakar. Pada dasarnya rangkaian pada sistem pengapian ada dua yaitu pengapian primer dan pengapian sekunder. Pada rangkaian primer sistem pengapian
mencakupseluruh komponen yang bekerha dengan tegangan rendah, dari batrai atau alternator, sedangkan rangkaian sekunder bekerja pada tengangan tinggiseperti pada komponen yang ada setelah terminal outputkoil sampai pada masa busi.
Sudut dwel adalah sudut putaran cam distributor pada saat kontak platina menutup sampai kontak platina mulai membuka pada tonjolan cam berikutnya. Besarnya sudut dwel sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja koil. Sudut dwel yang besar akan membuat koil cepat panas dan akhirnya kemampuan menurun. Bila sudut dwel terlalu kecil, koil tidak cukup untuk dapat mencapai pemagnetan maksimum, akhirnya efisiensi juga menurun.
Sudut dwel mempunyaihubungan yang sangat eratdengan besar celha kontak platina. Semakin besar celah kontak platina akan semakin kecil sudut dwel dan senaliknya semakin kecil kontak platina akan semakin besar sudut dwel. Untuk mengetahui besar sudut dwel digunakan ala dwell tester, umumnya dwell tester dikombinasikan denagan tachometer.
Silahkan pilih link berikut :
1. Fungsi sistem pengapian.
2. Komponen sistem pengapian :
1. Batrai
2. Kunci kontak.
3. Koil pengapian.
4. Kontak ( platina)
5. Kondensor
6. Distributor.
7. Kabel busi.
8. Busi.
Batray
Batari pada sistem pengapian berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk kimia dan mensuplai arus kerangkaian primer guna mendapatkan induksi tegangan tinggi untuk pembakaran pada mesin bensin.
Kunci kontak
Kunsi kontak pada sistem pengapian berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan dan memutus arus dari batrai kerangain primer. Pada produk jepang terminal pada kunci kontak di tandai pada huruf alphabet B ( batrai ), IG ( ignition ), ST ( starter ), dan ACC ( Accesoris ). Sedangkan pada kendaraan produk eropa, ditandai dengan yakni 30 ( batray ), 15 ( ignition ), 50 ( starter/selenoid).
Koil pengapian
Koil berfungsi untuk merubah tegangan rendah dari batray menjadi tegangan tinggi untuk menghasilkan bunga api pada busi. Tenganga tersebut bisa mencapai 5000 sampai 25000 volt tergantung perbandingan jumlah lilitan kumparan primer denga kumparan sekunder.
Persamaan prinsip perubahan tengangan transformator:
Vs= Ns/Np.Vp
Dimana:
Vs: tengangan sekunder.
Vp: tengangan primer.
Ns: jumlah tegangan sekunder.
Np: jumlah tegangan primer.
Kontak ( paltina )
Platina merupakan komponen yang menghubungkan dan memutus arus rangkaian primer yang di kontrol oleh braker cam pada poros distributor. Arus pada kontak platina bisa mencapaia 5 ampere dan tegangan yang dihasilkan kumparan bisa mencapai 500 volt.
Kondisi kontak platina bisa berpengaruh pada sudut dwel angle yaitu sudut yang dibentuk oleh cam pada distributor saat kontak platina menutup hingga membuka kembali.
Kondensor
Kondensor pada sistem pengapian berfungsi untuk meredam arus yang dapat menimbulkan percikan api pada kontak platina. Kondensor terbuat dari dua lembar alumunium yang di batasi dengan kertas isolasi.
Distributor
Ditributor mempunyai tiga fungsi yaitu :
a. Menghubungkan dan memutus arus pada rankaian primer sehingga volt menghasilkan teganga tinggi.
b. Menjadikan tepat waktu pembangkitan tegangan tinggi sesuai dengan putaran mesin ( bagian mekanis contrifugal advancer dan vacum advancer ).
c. Meneruskan arus bertegangan tinggi pada busi sesuai dengan dengan urutan pengapian.
Pada distributor terdapat komponen untuk mempercepat saat terjadinya pengapian yaitu contrifugal advancer dan vacum advancer. contrifugal advancer bekerja berdasarkan putaran mesin, sedangkan vacum advancer bekerja berdasarkan kevakuman pada saluran masuk ( intake manifold ).
Kabel busi
Kabel tegangan tinggi mengalirkan arus bertengan tinggi yang dibangkitaka koil melalui distributor ke busi. Pada ujung kabel tengan tinggi terdapat penutup ( boot ) yang berguna untuk menjada terminal dari korosi, minyak dan udara lembab. Pnutup ini sifatnya fleksibel sehingga dapat menutup kabel denga rapat ke penutup ditributor, koil pengapian dan busi.
Engine untuk racing mobil-mobil lama biasanya menggunakan kabel tegangan tinggi denga kawat solid. Dalam hal ini kawat yang digunakan ada beberapa buah yang di pelintir bersama-sama. Kabel tengan tinggi dengan kawat ini sudah mulai di tinggalkan karena mengganggu radio dan televisi.
Kabel sekunder ( tegangan tinggi ) yang sekarang banyak dipakai menggunakan tahanan pada saat produksi. Tujuannya adalah untuk memfilter gangguan dan suara berisik pada radio. Kabel teganga tinggi di buat dari karbon yang di pasang di tenggah anyaman nilon. Kabel-kabel tenggan tinggi ini mempunyai tahanan sekitar 33.000 Ohm/meter.
Busi ( spark plug )
Busi merupakan media untuk membakar campuran bahan bakar dan udara pada akhir langkah kompresi.
Busi mempunyai dua elektroda :
a. Elektroda tengan, di hubungakan dengan terminal.
b. Elektroda samping, atau elektroda masa dihubungkan ke dalam busi sebagai masa.
Beban dan tuntunan pada busi
beban
|
Hal-hal yang di tuntut
|
Panas.
· Temperatur gas dalam ruangan bakar berubah, temperatur pada pembakaran 2000 - 3000o dan waktu pengisian 0 – 120o C.
|
· Elektrode pusat dan isolator harus tahan temperatus tinggi ≈ 800o C.
· Cepat memindahkan panas sehingga temperatur tidak boleh lebih dari 800oC.
|
Mekanis.
· Tekanan pembakaran 30 – 50 bar.
|
· Bahan harus kuat.
· Kontruksi harus rapat.
|
Kimia.
· Erosi bunga api.
· Erosi pembakaran.
· Kotoran.
|
· bahan elektroda harus tahan temperatur tinggi ( nikel, paltinum ).
· bahan kaki isolator yang cepat mencapai temperatus pembersih diri ( ± 400oC).
|
Elektris.
· Tegangan pengapaian mencapai 45000 volt.
|
· Bentuk isolator yang cocok sehingga jarak elektroda pusat ke masa jauh.
· Kontruksi perinting arus yank cocok.
|
Fungsi sistem pengapian
Fungsi sistem pengapian :
1. Sebagai swict untuk menghidupkan dan memeriksa mesin,
2. Dapat bekerja dengan tegangan listrik yang berbeda ( tengan batray dan tegangan alternator )
3. Menghasilkan busur listrik tegangan tinggi pada busi untuk melakukan pembakaran.
4. Mendistribusikan tegangan tinggi kebeberapa busi dengan urutan yang tepat.
5. Memastikan saat pengapian tepat beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas pada saat langka kompresi.
6. Mengubah saat pengapian sesuai dengan tingkat perubahan putaran.
1. Diharapkan meninggalkan jejak. jangan cuma baca dan praktek.
2. no sara no bully dll.
3. komentar bebas asal sopan.
4. jika ada permintaan silahkan tulis pesan nya.
5. Please Follow Us
Terimakasih telah berkunjung.
EmoticonEmoticon